Upgrading Skill CPMI Bidang Perhotelan
-

Yogyakarta, BNP2TKI (2/12) – BNP2TKI bekerjasama degan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melaksanakan kegiatan upgrading skill bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) bidang perhotelan.
BNP2TKI yang diwakili Kepala BP3TKI Yogyakarta Suparjo, menyampaikan tentang tata cara berangkat ke luar negeri secara procedural, skema penempatan tenaga kerja Indonesia termasuk penempatan Goverment to Goverment (G to G) yaitu penempatan ke Negara Jepang dan Korea. “Peserta yang telah mengikuti Upgrading Skill di LKP Duta Persada akan berangkat ke luar negeri. Mereka harus memperoleh perlindungan sesuai ketentuan,” jelas suparjo bebrapa waktu lalu.
Suparjo menambahkan, jika bisa memberangkatkan satu orang ke luar negeri di kapal pesiar itu sama artinya dengan mencetak satu orang kaya baru. Kepada calon PMI yang akan berangkat, agar bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dengan melakukan pengelolaan keuangan yang baik.
Menurut Suparjo, program upgrading skill dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dari peserta hingga siap bersaing dengan job seeker dari negara lain. “Peserta diharapkan untuk fokus dalam mengikuti pelatihan ini karena kemampuan bahasa saat ini adalah persyaratan mutlak untuk dapat berinteraksi secara global,” ujarnya.
Program ini telah dimulai dari tanggal 20 November 2019 dan dibuka secara resmi tanggal 2 Desember 2019 lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 25 peserta, setelah mengikuti upgrading skill mereka akan berkerja di Kapal Pesiar Costa Italia, Carnival, Holland America Line
Selain di Cilacap, 28 November 2019 lalu, juga dilaksanankan kegiatan Upgrading Skill dari LKP Duta Persada di D’Senopati Hotel Yogyakarta. Kegiatan upgrading dkill yang merupakan hasil dari kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan LKP Duta Persada yang dikoordinasikan oleh Kedeputian KLNP BNP2TKI Jakarta
Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari berbagai daerah, diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta.***(Humas/BP3TKI Yogyakarta)